Loading…

Alasanku Membenci para Penjiplak

Harga sebuah lukisan bisa menjadi begitu mahal hingga tak terjual, dikarenakan sang pelukis memiliki komitmen untuk tidak menggandakan lukisan mereka. Ketika kemudian sang pelukis menghianati komitmen mereka dengan memutuskan untuk menciptakan beberapa duplikat lukisan yang sama demi mendapatkan uang secara cepat, maka harga lukisan tersebut tidak akan lagi semahal yang dulu. Intinya adalah, semakin unik dirimu, maka akan semakin mahal hargamu. Semakin banyak kembaranmu, maka akan semakin murahan dirimu. Salah satu alasan mengapa lukisan Mona Lisa menjadi begitu berharga hingga bisa terpajang dan terlindungi di Museum Louvre, Perancis, adalah karena jumlahnya yang hanya ada satu.

Akan tetapi, kemudian para kriminal sok pintar, para psikopat, dengan begitu sombongnya membuat beberapa karya jiplakan dari hasil kerja keras kami untuk memenuhi nafsu pencitraan mereka sendiri. Bahkan mereka sampai berani menawarkan diri mereka sendiri untuk membantu menjiplakkan hasil karya orang lain sebagai jalan bisnis.

Disadari atau tidak, apa yang telah kalian lakukan itu telah membuat kami tampak sebagai seorang manusia yang murahan. Kalian telah memberikan kesan kepada orang-orang bahwa sesuatu yang telah berhasil kami buat ini adalah sesuatu yang sepele. Hal itu membuat setiap orang merasa berhak untuk memilikinya juga, dan bahkan menjualnya. Kalian telah membuat kami tampak sebagai orang-orang yang tidak memiliki komitmen terhadap apa yang telah kami perbuat. Kami benar-benar merasa dilecehkan!

Bagi kami, identitas dan hasil karya kami bisa digambarkan sebagai istri-istri kami yang cantik. Sebegitu cantiknya hingga setiap orang di sekeliling kami menjadi sangat iri dan ingin memilikinya. Perasaan dan atmosfer itu, akan selalu membuat kami merasa bangga. Membuat kami merasa percaya diri dan membuat kami merasa berhasil menjadi “seseorang”.

Hingga pada akhirnya para penjiplak mulai mengganggu ketenangan hidup kami. Istri-istri kami mereka gandakan, mereka sebarluaskan dan mereka jual kepada orang-orang yang juga merasa jatuh cinta kepada istri kami. Kalian tahu apa yang telah kalian perbuat kepada kami? Kalian telah membuat kami semua terpaksa melihat istri-istri kami diobrak-abrik dan disetubuhi oleh orang-orang yang bahkan tidak kami kenal. Sudah kubilang bahwa ulah kalian semua itu sudah tidak waras!!! Merugikan. Melecehkan. Mengganggu. Asu lah.

Sebagai seorang manusia yang terlahir dan hidup secara normal, kalian tidak akan melampiaskan perasaan kagum kalian terhadap kecantikan istri-istri orang lain dengan cara menyetubuhinya bukan? Ada beberapa hal di dunia ini yang mungkin bisa membuatmu begitu takjub, namun itu bukan berarti bahwa kamu boleh memilikinya. Ini menyangkut identitas orang lain. Sesuatu yang akan menjadi karakter, harga diri, pendamping, motivator, jalan hidup bahkan sampai mata pencaharian mereka. Sekali identitas mereka tercuri, maka kewibawaan, kebanggaan dan mata pencaharian mereka akan hilang.

Aku berbicara mengenai identitas! Sesuatu yang akan mengarahkan kita kepada hal-hal seperti merek dagang, resep, penemuan, karya seni, karya tulis, tesis, lembar jawab seorang siswa di sebelahmu, dan ciri khas yang akan membawa nama baik sang pemilik. Mengenai hal-hal lain yang sejak awal memang ditujukan untuk digandakan dan dijual namun kemudian dibajak oleh orang lain, Aku tidak akan menyentuhnya. Aku tidak pernah mengalami rasanya memproduksi barang dan kemudian dibajak oleh orang lain. Aku tidak munafik.

Namun tentu saja, tidak ada sesuatu yang sempurna di dunia ini. Dan mungkin, siapa tahu, suatu saat Aku juga akan mendapati diriku tengah menjiplak hasil karya orang lain untuk kepentinganku sendiri. Setidaknya perasaan ini telah membuatku terjaga selamanya, untuk tidak pernah meremehkan hasil kerja orang lain. Dan kalaupun kemudian Aku secara tidak sengaja meremehkan mereka dengan melakukan penjiplakan atau semacamnya, maka setidaknya saat itu Aku bisa dengan bangga membenci diriku sendiri.

Aku memang tidak memiliki kemampuan untuk berkontribusi secara langsung di dalam aksi-aksi pemberantasan setiap butir tai yang tercecer di muka bumi ini, akan tetapi setidaknya Aku bisa tetap setia untuk terus menjadi seorang hater sejati (dan abadi) bagi para aktivis plagiarisme dan pemalsuan identitas. Karena hanya orang-orang sakit jiwa saja yang bisa melakukan hal-hal seberengsek itu. Mereka mampu membunuh karakter orang-orang di sekelilingnya demi memenuhi kepentingannya sendiri.

Tidak tahu apa itu Pembunuhan Karakter? Malang sekali nasibmu.

Aku merasa kasihan kepada orangtua kalian. Mereka berharap agar kalian semua bisa hidup sebagai seorang manusia yang teguh pendirian, tidak munafik dan percaya diri, tapi coba lihat sekarang? Kamu ini apa? Cuma mayat hidup tak berbentuk yang hidup di bawah bayang-bayang nama baik orang lain. Pencuri ‘istri’ orang! Semua hal yang berada di dalam dirimu itu hanyalah tiruan. Imitasi! Jangan-jangan… itu titit kamu dibuatnya dari hasil jiplakan juga ya? Itu titit kamu hasil imitasi dari titit punya siapa??!

Atau mungkin… ini bisa jadi salah orangtua kalian juga sih, yang selama ini telah keliru di dalam memberikan contoh-contoh bagaimana caranya membuang tai dengan baik dan benar, dan terhormat.

29 Juli 2013

5 Komentar:

  1. Kata katanya simple tapi ..... wkaoakoakao...aku suka itu

    BalasHapus
  2. wkwkwkwk, ane baca serius dari atas, eeeh.. ujungnya bikin ngakak dah

    #pasti karena template dte ada yang clone nih

    BalasHapus
Top