Aku bermimpi melihat sebuah status di jejaring sosial yang menunjukkan gambar cuplikan rancangan seorang desainer asing. Gambar tersebut berisi foto yang menunjukkan perbandingan cara berpakaian “sebelum dan sesudah” secara nonverbal. Seorang model berkewarganegaraan Timur Tengah (Arab atau India) tampil pada dua buah potretan dalam keadaan duduk memakai dua macam pakaian berwarna merah bata. Pakaian pertama adalah pakaian hijab tebal yang sangat menutupi. Model tersebut menampilkan wajah yang murung (foto “sebelum”), sedangkan pakaian yang ke dua merupakan pakaian yang sedikit terbuka berupa pakaian orang India namun dengan wajah yang ceria (foto “setelah”). Tangannya membuka seolah sedang menyangga/mengangkat selendang yang diletakkan lemas di atas kepalanya. Dadanya juga agak terbuka. Bukan, bukan terbuka pada bagian belahan dada. Hanya bagian atas dadanya saja. Gambar ini mungkin bisa sedikit menjelaskan:
Seseorang yang menulis status di jejaring sosial tersebut menyatakan kekesalan dan ketakutannya kepada kami akan perbuatan-perbuatan orang asing semacam ini yang mungkin bertujuan untuk menghancurkan umat Islam secara perlahan dengan cara yang terlihat pada foto unggahan tersebut, yang sepertinya berasal dari cuplikan gambar majalah atau artikel di internet. Dia berharap agar kami bisa lebih waspada kepada orang-orang yang sedang mengajak kami (para wanita) untuk melepas hijab secara halus seperti ini.
Ada beberapa orang yang sudah berkomentar di situ. Tidak begitu ingat tentang apa saja yang mereka tuliskan, yang jelas Aku tidak melihat satupun orang yang menuliskan komentar dengan tulisan yang cukup panjang. Semuanya tidak jauh-jauh dari pernyataan meng-iya-kan atau merasa ikut prihatin dan ingin ikut membagikan status.
Yang aneh adalah, di situ Aku malah menuliskan pendapat yang sangat bertolak belakang terhadap apa yang penulis status tersebut harapkan. Aku berkata, “Dia bukan orang Islam”.
Yang kumaksudkan sebagai dia di sini adalah sang desainer dan sang model yang terlihat di foto. Saat itu Aku menjelaskan bahwa apa yang sang desainer perlihatkan di dalam foto tersebut sama sekali tidak ada hubungannya dengan pelecehan agama Islam. Apa yang kalian (si penulis status dan semua orang yang sedang ribut di situ) cemaskan itu hanyalah sebuah perasaan paranoid yang bodoh. Kalian semua sedang berhalusinasi! G-R tingkat tinggi, merasa seolah-olah selama ini kalian punya banyak musuh yang ingin menghancurkan kesempurnaan iman kalian. Padahal orang yang tampak di gambar tersebut hanyalah seorang seniman non-Islam biasa yang sedang menunjukkan hasil pekerjaannya untuk kalangan mereka saja tanpa ada maksud untuk melecehkan kaum manapun. Tapi tanpa ini tanpa itu tiba-tiba saja kalian merasa terkait saja dengan foto tersebut dan merasa dilecehkan.
Setelah itu Aku juga sempat berkata mengenai introspeksi diri, tapi Aku lupa awal-awalnya Aku berpikir untuk menulis seperti apa. Yang jelas, saat itu Aku berpandangan bahwa mungkin yang menyebabkan orang menjadi malas memakai hijab adalah karena orang-orang berhijab cenderung lebih murung dibandingkan dengan orang yang memakai hijab. Kalau saja orang-orang yang berhijab bisa menunjukkan bahwa mereka bahagia dengan pakaian mereka, Aku rasa setiap wanita juga pasti akan tertarik untuk memakainya.
Dan lagi, ada satu hal yang menyebabkan Aku begitu yakin bahwa kedua orang yang tampak di foto tersebut bukanlah orang Islam. Pakaian pertama, yang disangka oleh penulis status tersebut sebagai hijab adalah bukan hijab. Yang kulihat, itu hanyalah sebuah bentuk pakaian masyarakat Timur Tengah secara umum (pakaian tertutup untuk melindungi diri dari teriknya matahari), yang menurutku tidak begitu berbeda dengan pakaian orang di lukisan ini, yang bukan merupakan fisik orang-orang Timur:
Semoga saja Aku tidak salah soal ini.
17 Desember 2013
1 Komentar
Lalu Abd. Rahman
Beri saya motivasi
Mirip