Akan ada saatnya ketika kamu merasa begitu membenci seseorang, sedangkan teman dekatmu malah tidak merasakan itu sama sekali. Tapi bahkan ketika teman dekatmu ternyata memiliki hubungan yang baik dengan seseorang yang kamu benci tersebut, itu tidak kemudian membuatmu membenci temanmu.
Yang Saya pahami mengenai persepsi tentang sifat, tentang seseorang itu memiliki sifat yang jahat atau baik adalah relatif pada pribadi masing-masing. Semuanya tergantung pada seberapa kuat keyakinan seseorang bahwa dirinya telah menjadi korban seseorang yang lain, yang kemudian menciptakan penilaian pada diri sendiri bahwa seseorang yang lain adalah orang yang jahat. Setiap kali Saya mencoba untuk membandingkan, bahwa ketika Saya sedang berada dalam situasi yang sulit, dan menyadari mereka tetap tidak peduli dan malah bersenang-senang saja dengan dunia mereka masing-masing, pada saat itu Saya menyadari bahwa mereka bukan siapa-siapa untuk Saya, dan oleh karena itu Saya harus mengabaikannya. Apa yang terjadi pada mereka sama sekali tidak memiliki pengaruh apa-apa untuk Saya, begitu pula dengan apa yang terjadi pada diri Saya terhadap mereka.
5 September 2017
1 Komentar
Bayu Handono
Itu yang terjadi sama Saya sekarang. Persis.
Tidak ada maksud sama sekali untuk memutus silaturrahim. Tapi sulit untuk dijelaskan. Mereka gak akan pernah mengerti kalo pun dijelaskan.
Saya jadi teringat dulu waktu SMA, guru Saya pernah bilang,
“Punya teman itu jangan terlalu deket dan jangan terlalu benci. Sekarang bisa saja dekat sekali., tapi mungkin suatu nanti Kamu akan sangat membenci orang tersebut.”
Saya sampai sekarang menganut prinsip tersebut. Sebisa mungkin seperti itu.
Mirip