Berhenti Membencimu

Saya mungkin bisa berhenti membencimu. Merelakanmu. Memaafkanmu. Tapi yang terjadi terakhir selalu membuat Saya kecewa. Hingga makin hari Saya sadar bahwa Saya telah berubah menjadi sosok yang labil, paranoid, terlalu takut menerima kenyataan akan gambaran masa depan yang tak dapat Saya terima. Masa depanmu, yang akan dipenuhi dengan penyesalan. Karena kamu sama seperti Saya. Karena Saya lebih tua dari kamu. Karena Saya telah mengalaminya lebih dulu dari kamu. Dan oleh karena itu Saya harus mempertahankan sisa-sisa moral dirimu yang kini tinggal serpihan. Meski kamu tak mau. Bertahan dengan segala kecacatan yang ada untuk melindungi harapan masa depan yang jelas-jelas sudah bernanah. Harapanmu. Dengan putus asa. Karena kamu yang tak mau. Dengan terpaksa. Karena kamu adalah pengalaman yang buruk. Masa lalu yang buruk. Bersama orang-orang yang buruk. Dan kamu akan menyesalinya. Karena kamu sama seperti Saya.

Dulu kamu tidak begitu. Orang-orang itu yang telah mengubahmu. Orang-orang yang Saya benci, orang-orang yang telah berhasil membuat Saya membencimu.

Saya mungkin bisa berhenti membencimu. Memutuskan untuk bersamamu saja, hanya bersamamu, bukan bersama mereka, orang-orang yang telah merusakmu. Merusak kita. Yang mengajarkanmu menjadi sosok wanita tak senonoh, yang mengubah Saya menjadi sosok terburuk, terpedih. Hingga Saya bisa saja mengurungmu dalam kamar secara paksa karena mati ketakutan. Kita berdua, tanpa batas waktu, hingga pingsan karena lapar dan haus. Apa saja selama Saya bisa mencegah kamu untuk bertemu dengan mereka lagi. Mencegah mereka menyentuhmu, mengotori isi pikiranmu.

Kita mengalami kejadian yang sama di waktu dan tempat yang sama, tapi tidak semua mendapat apa yang seharusnya kita dapat. Tidak sama, dan tidak rata. Pengalaman denganmu membuat Saya sakit. Sebegitu parahnya hingga Saya benar-benar ingin sembuh, dengan membunuh.

Saya mungkin bisa berhenti membencimu. Akan tetapi keputusan Saya untuk meninggalkanmu tidak akan pernah berubah. Kamu bukan lagi menjadi seseorang yang dapat Saya harapkan. Bagi Saya kamu sudah rusak, sudah tidak bisa diperbaiki lagi. Sudah tersentuh, sudah tak layak, dan harus diganti.

13 Juni 2017