Balas Budi

Tahukah kamu jika Rasulullah pernah bersabda bahwa memberikan sedekah berupa sepasang anak kambing kepada seorang janda dengan satu anak pada hari Jum’at akan diganjar pahala berupa 960 kali ibadah haji? Tahukah kamu bahwa Tuhan semurah itu? Tahukah kamu bahwa menebarkan kebaikan juga akan diganjar dengan pahala? Maukah kamu membagikan informasi ini kepada semua orang? Dari mana kamu bisa tahu bahwa Saya berkata benar? Bagaimana jika ternyata Saya berbohong?

Saya pikir kita harus bisa lebih waspada dan ragu terhadap informasi-informasi seputar kekuasaan Tuhan, terutama untuk informasi-informasi yang tidak terkait dengan referensi. Tidak peduli seberapa indahnya.

Saya tahu bahwa Tuhan maha pemurah, tapi Saya pikir kemurahan Tuhan bukan merupakan sesuatu yang dapat dihitung dengan jumlah. Rasanya aneh bahwa ketika Saya melakukan ini maka Saya akan mendapat pahala sekian, bahwa ketika Saya menjauhi itu maka Saya akan mendapat pahala sekian dan sekian. Dilihat dari sisi manapun, bagi Saya semuanya tampak kekanak-kanakan, sifatnya kurang lebih sama seperti sugesti dalam hal kesembuhan penyakit. Jika Saya adalah seseorang yang buta, yang kemudian meminum air yang telah diberikan doa-doa maka keesokan harinya Saya akan dapat melihat.

Beberapa orang hanya membimbing kita untuk berangan-angan tapi tidak mengajari kita untuk menerima kenyataan. Memaksa kita keluar dari alam nyata, berhalusinasi dengan cara merancang karakter Tuhan sesuai dengan kebutuhan masing-masing, menciptakan versi Tuhan kita sendiri. Dengan kemampuan super yang bisa kita atur-atur sendiri.

Saya tidak butuh dengan pahala. Pahala tidak membuat Saya kenyang, pun membuat orang lain di sekitar Saya menjadi kenyang. Karena apa yang telah Saya lakukan terkait dengan Tuhan adalah murni sebagai bentuk balas budi. Kepada Tuhan yang telah menyelamatkan Saya. Berkali-kali.

8 Agustus 2017