Biaya Hidupku Makin Hari Makin Bertambah

50.58 / 80 MB

Rp 60.000,00 (hosting) + Rp 100.000,00 (domain) / Tahun
Rp 5.000,00 + Rp 8.350,00 / Bulan

Hal ini sangat membuatku takut. Bagiku, menulis dan menggambar itu tidak ada bedanya seperti halnya sedang berdoa kepada Tuhan. Jika Aku tidak bisa menulis dan menggambar lagi, rasanya Aku seperti telah kehilangan Tuhan dan harapan akan masa depan yang baik. Keterbatasan-keterbatasan ini telah membuatku semakin jauh dari rasa aman. Jika kamu tidak mengerti dengan apa yang Aku maksudkan, mungkin tulisan ini bisa cukup menjelaskan:

Writing Pull 3
“People who engage in expressive writing report feeling happier and less negative than before writing. Similary, reports of depressive symptoms, rumination and general anxiety tend to drop in the weeks or months after writing about emotional upheavals.”
— James W. Pennebaker

Aku telah melakukan ini hampir selama empat tahun. Dan mungkin, tanpa ada orang-orang terdekatku yang tahu. Dan jika bukan karena menulis, mungkin Aku tidak akan bisa menjadi Aku yang seperti sekarang. Aku tidak mengatakan bahwa Aku menjadi lebih tegar, lebih dewasa atau apa. Hanya saja Aku merasa lebih terarah. Seseorang mungkin tidak suka dengan apa yang Aku lakukan dengan uangku, untuk membuat sesuatu yang tidak menghasilkan seperti ini. Tapi bagaimanapun, ini adalah kebutuhanku. Kebutuhan primer. Jika para wanita dewasa membutuhkan lotion dan obat awet muda, dan jika para pria dewasa membutuhkan rokok dan lebih dari satu buah sepeda motor, maka media untuk mengungkapkan ide dan perasaan adalah sama seperti halnya rokok dan obat awet muda bagiku.

Rokok dan obat awet muda, bagiku itu sama sekali tidak ada manfaatnya jika Aku yang membeli dan menggunakannya. Tapi ternyata itu bermanfaat untukmu bukan? Begitu pula dengan hobiku ini. Meski menurut orang lain apa yang Aku lakukan memiliki risiko membuang-buang waktu dan uang, namun itu berhasil memperbaiki diriku secara psikologis. Setiap orang memiliki kebutuhannya masing-masing, dan Aku juga tidak cukup bodoh untuk mengambil tindakan yang bisa mencelakakan masa depanku sendiri. Aku tidak akan pernah merasa kehilangan uang, waktu dan tenaga untuk apa yang Aku lakukan. Aku berjanji. Dan Aku membiayai semua ini dengan uangku sendiri.

Akun Picasa

Aku membuat akun Picasa baru! Setelah mengetahui bahwa berkas-berkas gambarku menjadi salah satu hal yang paling mudah menghabiskan kuota, maka kuputuskan untuk membuat akun Picasa khusus sebagai lemari penyimpanan gambar-gambarku di jurnal ini. Tidak nyaman memang, karena Aku merasa berkas gambar jadi terpisah dari pemiliknya sehingga kesannya jadi sulit untuk dikelola. Tapi, lagipula Aku masih bisa menyimpan versi salinanya di komputer lokal kan? Aku tidak punya pilihan. Aku tidak bisa lepas dari media berupa gambar. Saat ini Aku tidak memiliki rencana untuk melakukan peningkatan kuota. Bisa membayar tagihan sewa hosting dengan tepat waktu saja sudah bersyukur. Yang penting sekarang adalah tetap berusaha untuk mencari solusi bagaimana caranya agar jurnal ini bisa tetap bertahan meski sampai berada pada ambang kehancuran. Tidak terbayang jika Aku sampai tidak memiliki ruang lagi untuk menulis secara terbuka. Mungkin rasanya seperti orang yang telah kehilangan alat kelamin mereka.

7 November 2013