Idealisme yang Bertanggung Jawab

Satu hal yang harus selalu Aku ingat setiap kali Aku menanamkan prinsip-prinsip hidup di dalam diri sendiri adalah bahwa walau bagaimanapun juga, tidak semua orang akan memiliki pola pikir yang sama sepertiku, dan tidak semua orang akan mau begitu saja berubah menjadi baik —sesuai dengan standar orang lain— jika memang mereka tidak mau. Tuhan saja berkali-kali berusaha mengingatkan kepada seluruh umat manusia untuk berada di sisi X, akan tetapi pada akhirnya tetap saja, tidak semua orang akan setuju dengan itu untuk suatu alasan.

Aku juga memiliki alasan tersendiri untuk tidak menuruti standar yang Tuhan berikan.

Yang terpenting adalah masing-masing orang tahu akan apa yang lebih baik. Mengenai apakah mereka mau mengikutinya atau tidak itu urusan masing-masing. Bahkan Aku sama sekali tidak memiliki kemampuan untuk melihat apakah prinsip yang Aku pegang ini adalah prinsip yang benar secara menyeluruh atau tidak. Yang Aku tahu, hal ini baik untukku. Aku merasa nyaman dengan ini dan Aku sanggup hidup sampai sekarang karena ini.

Kebanyakan orang idealis itu memiliki ambisi yang terlalu besar terhadap orang banyak (atau bahkan dunia) hingga seringkali mereka bekerja keras untuk sesuatu yang sebenarnya sia-sia.

Tidak semua orang mau menjadi sepertimu. Mereka memutuskan untuk tidak mau setelah mereka melihatmu. Jika kemudian kamu masih bertanya-tanya mengapa mereka tidak mau menjadi sepertimu, maka jawabannya adalah berada pada dirimu sendiri.

Meskipun sulit, akan tetapi Aku selalu berusaha untuk mempertimbangkan hal ini setiap kali berhadapan dengan orang-orang yang memiliki prinsip berbeda: Aku memiliki hak untuk menjelaskan mengapa prinsip ini bagus untukku, akan tetapi Aku sama sekali tidak memiliki hak untuk menyuruh/memaksa orang lain agar melakukan hal yang sama seperti yang Aku lakukan hanya karena Aku merasa bahwa prinsip tersebut lebih baik.

Pada akhirnya nanti Aku harus bertanya juga kepada diriku sendiri mengenai mengapa orang lain tetap tidak suka dengan cara berpikirku. Alasannya jelas, karena mereka merasa keputusan yang Aku ambil tidak baik untuk mereka. Ini juga berlaku untuk diriku sendiri. Alasan yang menyebabkan Aku memutuskan untuk tidak mengambil keputusan yang mereka ambil adalah karena Aku tidak merasa baik dengan itu.

Ideal bagi diri sendiri tidak selalu ideal bagi orang lain. Idealisme adalah tentang menjadi diri sendiri, yang juga berarti bahwa itu tidak akan berlaku untuk orang lain, bahkan untuk anak-anakku sendiri kelak.

26 Juni 2014