Menghitung Hari
Aku baru terbangun dari tidurku sore tadi, saat kemudian secara ajaib Aku terbang dan berhenti di samping keran kamar madi.
Kakakku yang tampak modar mandir di dapur… entahlah, mungkin baru saja mengambil minum. Mataku masih relatif berada dalam alam mimpi.
“Sekarang hari Selasa kan?” Aku mulai demensia lagi.
“Ya. Kenapa?”
“Cuma menghitung hari.”
Dia malah tertawa. Aneh.
Aku tahu jika dia sudah paham betul mengenai kebiasaanku yang suka khawatir terhadap waktu. Tapi apakah memang sesepele itu keadaanku? Aku ini adalah tipe orang yang seringkali merasa khawatir dengan masa depan, tapi entah kenapa seluruh keluarga di rumah tampak santai-santai saja denganku. Mereka selalu bilang bahwa masih ada banyak waktu untukku ketika Aku selalu berpikir bahwa sudah tidak ada waktu. Mereka bilang Aku masih muda.
Apakah Aku terlalu terburu-buru dalam menjalani hidup?
Aku ini orangnya pemalas, Aku hanya merasa bahwa apa yang seringkali kulakukan terlalu biasa dan minim gerakan. Jadi bisa dibilang bahwa Aku ini termasuk tipe yang sangat terburu-buru dalam pikiran namun tidak dalam sikap. Memusingkan sekali - Aku masih mencoba memahami diriku sendiri.
Dulu kakakku pernah bilang bahwa sebenarnya Aku ini masih pantas bersekolah di SMK/SMA jika dilihat dari segi fisik. “Sekolah lagi saja…”, begitu katanya.
Apa Aku ini awet muda?
22 Mei 2012
0 Komentar