Puisi
Kugoreskan kembali kepalaku dalam permukaan baru
Untuk mengotorinya lagi dengan noda usia dan tulisan sial.
Dalam waktu peristiwa sepanjang rekor terhebat,
Terjatuhlah pena berasap rawan patah terbawa tekanan hasrat.
Kupandangi tulisanku dalam jarak narsis bercermin
Kubacakan seolah hendak menarik jantung dari asalnya.
Kubanggakan dan kusimpankan dalam album super tersayang,
Untuk kemudian bisa kurobek-robek lagi sesukaku di kemudian hari.
12 Agustus 2009
0 Komentar