Tahun-tahun belakangan ini Saya rasakan sebagai tahun dimana uang sudah ada di tangan namun keinginan untuk membeli angan-angan di masa lalu malah hilang entah ke mana.
Ketika dulu Saya masih belum bisa cari uang, angan-angan Saya sebagai anak-anak itu sederhana sekali. Andai Saya sudah bisa cari uang, kelak Saya hanya ingin bisa membeli mainan sendiri. Tapi sekarang, ketika uang sudah di tangan sehingga Saya bisa membeli mainan apa saja yang Saya mau, keinginan-keinginan untuk membeli mainan tersebut malah hilang.
Seiring berjalannya waktu, angan-angan dan ideal manusia itu ternyata memang bisa berubah meski tidak pernah bisa sejalan dengan kemampuan untuk merealisasikannya. Tapi naluri kekanak-kanakan manusia akan tetap ada sepanjang masa.
Benar apa kata Robert Kiyosaki bahwa manusia pada dasarnya hanya seorang anak kecil dengan ukuran fisik dewasa, yang berambisi untuk memiliki mainan dengan harga yang semakin lama semakin mahal seiring dengan usia yang juga semakin bertambah.
Kalau dulu kita punya angan-angan ingin memiliki boneka, rumah-rumahan dan mobil-mobilan, semakin tua usia kita, angan-angan untuk memiliki mainan-mainan tersebut tidak berubah. Hanya harganya saja yang bertambah mahal. Kita yang sudah dewasa mulai melupakan angan-angan lama yang sudah tidak menarik, kemudian membangun angan-angan yang baru untuk bisa punya boneka (anak), rumah, dan mobil sungguhan, yang tidak lain tujuannya adalah untuk kepuasan batin. Meski sungguhan, esensinya tetap saja mainan.
Kita hidup dalam dua dunia yang saling bertolak belakang setiap hari. Di satu sisi kita hidup dalam realita dimana kita dihadapkan dengan faktor-faktor pendukung dan penghambat dari sesuatu yang lain seperti masalah komunikasi antar anggota keluarga, kondisi ekonomi, dan kesehatan fisik yang dapat mempengaruhi usaha-usaha kita untuk mencapai tujuan secara tidak langsung.
Di sisi yang lain kita hidup dalam idealisme, sesuatu yang hanya ada dalam angan-angan. Di masa depan, angan-angan tersebut mungkin bisa direalisasikan, tapi keinginan untuk mencapainya kemungkinan besar sudah hilang karena bosan.
30 Juli 2020
1 Komentar
Bayu
Saya jadi inget dulu waktu saya sekolah di SMA. Guru saya pernah bilang, “Seumuran kalian itu lagi pengen-pengennya punya pacar. Giliran udah punya pacar, rasanya ya malah biasa biasa aja gak ada yang istimewa”.
Semakin bertambah umur malah semakin sadar, yang terpenting itu bersyukur bisa hidup sehat aja udah untung, apalagi di masa-masa seperti ini. Kepengenan yang paling utama itu ya cuma pengen sehat.