Melihat bagaimana perkembangan teknologi 3D saat ini, dan melihat bagaimana industri pornografi di Jepang yang bahkan sudah merambah ke film animasi dan realita virtual, Saya kadang jadi berpikir liar: di masa depan nanti mungkin produk-produk pornografi akan secara total terbentuk oleh citra-citra 3D yang hanya perlu dikontrol oleh gerakan-gerakan pemeran yang tidak perlu telanjang, yang bahkan tidak perlu bersentuhan satu sama lain, dengan satu adegan film yang sama namun bisa menggunakan fisik pemeran yang berbeda-beda. Industri pornografi tidak akan lagi mengeksploitasi manusia secara fisik, yang perlahan-lahan akan mengurangi jumlah permintaan aktor dan aktris panas di industri tersebut, yang kemudian akan berimbas pada berkurangnya minat produsen dan konsumen terhadap “manusia”. Industri pornografi akan berkembang semakin pesat dengan pengeluaran biaya yang semakin mengecil. Duplikasi dan manipulasi film hanya perlu dilakukan dengan prinsip salin dan tempel.
Dan kemudian minat manusia terhadap hubungan seks secara konvensional akan berkurang secara tidak normal karena mereka yang lebih cenderung kepada fantasi dibandingkan realita. Kemudian manusia akan mengalami kemunduran, tidak lagi mampu bertahan hidup dan memperoleh keturunan. Populasi manusia akan menurun drastis, tidak ada lagi rasa cinta, manusia akan masuk ke dalam deretan daftar makhluk hidup yang perlu dilestarikan, sebelum pada akhirnya manusia mengalami kepunahan.
10 Mei 2019
0 Komentar