Mimpi Toilet

Saya bermimpi bersepeda dengan kakak ke dua Saya dalam perjalanan pulang, namun agak tersesat dikarenakan jalanan aspal yang baru saja dibuat yang Saya pikir mengarah pada jalur menuju rumah. Ketika itu kami memutuskan untuk turun ke hilir dan berusaha mencari perpotongan jalan yang sesungguhnya sambil istirahat sebentar.

Waktu itu Saya merasa ingin buang air kecil dan tidak melihat adanya masjid atau toilet umum (di pekarangan seperti itu jelas tidak ada). Sampai kemudian, dari kejauhan Saya melihat ada sebuah bangunan tua dimana di sebelahnya tampak seperti pintu toilet yang terbuka. Saya tidak peduli apakah toilet tersebut nantinya akan berfungsi atau tidak, Saya hanya berpikir kalau di situ adalah satu-satunya tempat yang paling tepat dan sopan untuk buang air kecil. Jadi Saya memutuskan untuk berjalan menuju bangunan tersebut. Sesampainya di tempat, Saya membuka pintu toilet berlumuran tanah dan lumut yang sudah sedikit terbuka. Tapi saat Saya melihat ke dalam, isinya malah tampak seperti bekas reruntuhan ruang kantor yang gelap. Satu-satunya benda yang paling Saya ingat adalah sebuah mikroskop di atas meja. Saat itu Saya menyimpulkan kalau tempat tersebut dulunya adalah sebuah laboratorium.

Saya tidak jadi pipis. Berpaling dari melongok isi bangunan tersebut dan menutup pintu, dari sisi belakang Saya tampak seorang wanita usia sekitar 26 tahun keluar dari rumahnya yang reot. Wanita tersebut melihat Saya sepintas lalu pergi. Begitu pula dengan Saya. Sebuah peristiwa yang wajar sebagaimana ketika Saya melongok ke dalam rumah orang lain dan kemudian pada saat yang bersamaan melihat tetangga sebelah yang sedang melakukan aktivitas yang Saya tidak peduli. Begitu pula dengan orang tersebut yang juga tidak peduli dengan apa yang Saya lakukan. Kami berdua tidak pernah saling mengenal.

Setelah itu harusnya Saya sudah kembali menemui kakak Saya yang sedang menunggu Saya. Tapi setelah itu Saya tidak ingat lagi kejadian selanjutnya selain membeli siomay di pinggir jalan.

7 April 2018