Ada saat dimana kita harus mengakui bahwa kita masih belum bisa “bergerak”. Percuma saja berpura-pura kuat dan berpura-pura bahagia di depan semua orang jika kenyataannya kita masih menderita karena seseorang. Pertanyaannya adalah, jika kita memang perlu untuk berpura-pura, maka saat itu sebenarnya kita sedang berpura-pura untuk siapa? Menurut Saya, setiap orang punya hak untuk bersedih dan menumpahkan kesedihan mereka kepada siapa saja. Yang membatasi sebenarnya hanya mengenai layak dan tidaknya suatu kesedihan untuk ditumpahkan, atau layak dan tidaknya seseorang untuk menerima tumpahan kesedihan tersebut.
Tapi setidaknya, Saya sudah menerima dan paham akan fakta bahwa sudah tidak ada lagi jalan kembali. Setiap orang bisa berubah, takdir juga bisa berubah, dia juga mungkin bisa berubah. Tapi sayangnya, ada satu hal yang tidak akan mungkin bisa berubah, yaitu waktu. Saya sudah tidak mau lagi menunggu sampai nanti mereka sadar akan kesalahan-kesalahan fatal yang telah mereka perbuat kepada Saya selama ini, sampai mereka tahu bahwa sebenarnya mereka sudah sangat terlambat untuk meminta maaf.
Sudah cukup apa yang telah Saya lihat dari mereka. Sudah cukup apa yang telah Saya dengar dari mereka. Pada saat-saat seperti ini, belajar memaklumi keadaan diri sendiri adalah hal yang terbaik.
15 September 2015
0 Komentar
Mirip