Sayangnya Saya tidak memiliki foto-fotonya…
Di luar dugaan, hampir semua kategori perlombaan Porseni yang diadakan di kampus Saya sejak tiga hari yang lalu ini berhasil disapu habis oleh para mahasiswa di kelas D3 Keperawatan – 1B. Hal ini membuat Saya merasa ikut bangga menjadi salah satu anggota mahasiswa dalam kelas tersebut. Kelas Saya telah berhasil mengalahkan senior-senior Saya yang berasal dari semester tingkat akhir dan menjelang akhir. Saya termasuk diantara mereka yang juga berhasil memenangkan salah satu bidang perlombaan yang diadakan. Perlombaan seni lukis, tapi cuma bisa jadi juara tiga. Saya tidaklah sehebat kawan-kawan yang lain.
Bagi Saya mereka semua sangat mengagumkan, dan Saya tidak akan pernah menyesal telah dapat berteman dengan mereka semua. Terutama Mohammad Komarudin Abdulloh. Dia itu orangnya sejak awal memang sangat aktif sampai-sampai dalam acara perlombaan ini dia mau mengikuti beberapa perlombaan sekaligus. Dan ajaibnya semuanya berhasil dia menangkan!
Komar itu orangnya termasuk dalam kategori pendiam, tapi tidak murung. Tidak seperti Saya. Dia itu orangnya supel dan mudah berorganisasi, tidak terlalu banyak berprinsip tapi semuanya benar-benar dibuktikan dengan aksi yang nyata.
Saya merasa sangat iri kepada dia dan terkadang merasa minder juga. Sebelumnya Saya pernah bicara jujur kepadanya bahwa sebenarnya Saya ingin bisa menjadi seseorang yang aktif seperti dirinya, akan tetapi Saya merasa tidak sanggup untuk menjalani itu semua.
Perasaan Saya hari ini campur aduk. Saya bingung, apakah Saya harus merasa senang ataukah harus merasa sedih. Senang karena dapat mewakili kelas Saya dalam perlombaan seni lukis, dan bersedih karena tidak berhasil menjadi juara satu.
Pada saat-saat seperti ini, sebenarnya Saya sangat membutuhkan Rifa, akan tetapi dia masih terlalu polos untuk mengetahui konflik-konflik yang terjadi di dalam batin Saya. Saya tidak ingin dia mengetahui mengenai apa yang sebenarnya terjadi dengan Saya. Kesedihan Saya, kebingungan Saya. Orang lain mungkin menganggap bahwa Saya terlalu membesar-besarkan sesuatu yang sebenarnya tidak masalah. Akan tetapi memang seperti itulah yang akan terjadi dalam kehidupan setiap orang apabila orang tersebut memiliki target hidup yang cukup besar dan terlalu terencana.
Tidak masalah jika Saya merasa bingung hari ini, tidak masalah juga jika Saya merasa sedikit menyesal hari ini. Bagi Saya yang terpenting sekarang ini adalah Saya bisa melihat Rifa dan temannya, Rizka, memenangkan perlombaan tebak kata sebagai juara satu. Dia tersenyum-senyum di atas panggung. Dia kelihatan senang sekali. Di luar dari riuk-pikuk suasana yang sedang terjadi saat itu, Saya hanya berusaha untuk tetap fokus pada satu pemikiran bahwa, menjadi seseorang yang berhasil tidaklah berarti bahwa semuanya harus berjalan dengan lancar.
Tanggal 12 Januari yang akan datang sudah UAS. Ini adalah UAS pertama Saya. Kartu ujiannya malah sudah keluar. Seharusnya Saya tidak boleh berlarut-larut dengan permasalahan yang sebenarnya sangat sepele seperti ini. Selamat tahun baru.
31 Desember 2014
Pembaharuan 4 Januari 2015
Dapat satu foto dari album teman:

2 Komentar
Namamu
mana dirimu?
Taufik Nurrohman
@Namamu — Saya jarang ikut foto-foto, tapi kalau ditanya apakah foto Saya ada atau tidak ya ada. Cuma memang tidak Saya masukkan ke sini.
Mirip