Sepenting Itukah Lokasi Kuliah Seseorang untuk Ditanyakan?

Aku cukup terkesan ketika mendengar cara ibuku bertanya kepada seorang tamu di depan sore ini. Menurutku dia telah berhasil mengungkapkan jenis pertanyaan yang selama ini Aku harapkan bisa diungkapkan oleh para orangtua terhadap satu kasus. Hari ini ada seorang tamu berkunjung untuk bersilaturahmi. Setelah beberapa lama berbasa-basi, ibuku bertanya mengenai sesuatu kepada anak tersebut,
“Sari sekarang ada di mana? Kerja atau kuliah?”
“Kuliah.”
“Begitu. Kuliah di jurusan apa?”
Kalian tahu, kebanyakan orangtua saat ini memiliki pola basa-basi bertanya yang memprihatinkan terhadap anak-anak muda. Suatu saat kalian pasti pernah mendapati seseorang (terutama orang yang sudah tua) bertanya kepada kalian mengenai pendidikan yang akan kalian tempuh setelah lulus sekolah.
Seseorang bertanya, “Sekolah di mana mas?”
Kamu menjawab, “Sudah lulus.”
Dia membalas, “Oh begitu. Setelah ini mau melanjutkan ke mana mas? Kerja atau kuliah?”
Kemudian kamu mungkin akan menjawab, “Kuliah.”
Sampai kemudian dia pasti akan bertanya, “Mau kuliah di mana?”
Mau kuliah di mana?
Pertanyaan ini menunjukkan bahwa mayoritas orangtua selama ini memang lebih mementingkan tempat kuliah anak-anak mereka dibandingkan dengan kepentingan anak mereka di tempat kuliah tersebut. Pertanyaan basa-basi semacam itu seringkali membuatku merasa kecewa dengan cara berpikir kalian selaku para orangtua. Kalian hanya mementingkan gengsi pribadi kalian dibandingkan cita-cita anak-anak kalian sendiri. Melihat dari cara kalian bertanya saja Aku sudah bisa menangkap mengenai apa tujuan kalian memasukkan anak-anak kalian menuju tempat kuliah yang terkenal, ternama atau bahkan termahal. Itu hanya untuk memenuhi hasrat kalian saja yang selalu haus akan pujian dan status, serta perasaan gengsi jika anak-anak kalian tidak melanjutkan pendidikan di tempat-tempat yang populer, agar jika suatu hari nanti kalian ditanyai oleh para tetangga, maka saat itu kalian bisa menyombongkan diri menunjukkan tempat kuliah anak-anak kalian. Akan tetapi apakah anak-anak kalian setuju dengan itu? Apakah mereka tidak merasa terbebani? Apakah mereka benar-benar belajar di sana? Bagaimana Anda bisa menjamin? Jangan-jangan mereka cuma pacaran dan ho-oh-ho-oh saja di tempat kos.
Sebagai orangtua dan sekaligus juga sebagai seorang penanya yang baik, Anda tidak seharusnya memprioritaskan pertanyaan mengenai tempat kuliah seorang mahasiswa. Yang harus kalian tanyakan seharusnya adalah mengenai jurusan mereka. Karena bagaimanapun, kuliah itu sudah tidak sama lagi dengan sekolah. Ketika seseorang sudah memutuskan untuk berkuliah, di manapun tempatnya, maka itu haruslah merupakan bidang yang sesuai dengan apa yang mereka cita-citakan.
Menanyakan lokasi kuliah kepada seseorang yang sudah kuliah mungkin masih terbilang wajar, akan tetapi menanyakan lokasi kuliah kepada seseorang yang belum kuliah bagiku sangat menyedihkan. Bagaimana mungkin Anda tega bertanya mengenai lokasi kepada anak-anak yang saat itu masih kebingungan mengenai jurusan yang ingin mereka pilih. Itu tekanan! Sepenting itukah sebuah lokasi kuliah bagi Anda? Penting untuk siapa? Untuk Anda? Sedangkal itukah cara Anda memandang derajat seseorang? Hanya melalui lokasi, harga dan popularitas tempat dimana orang tersebut tinggal?
Mungkin Anda bertanya-tanya, mengapa Aku begitu membuang-buang waktu membahas masalah yang sangat sepele seperti ini? Ya, karena Aku merasa jenuh. Sangat jenuh! Orang-orang begitu santainya berbasa-basi menanyakan tentang kelanjutan pendidikanku, hingga ketika Aku memberikan respon dengan mengatakan bahwa Aku akan kuliah (entah untuk menebak pertanyaan yang akan muncul selanjutnya atau benar-benar serius memberikan jawaban), maka yang mereka tanyakan setelah itu selalu saja, “Mau kuliah di mana?” Padahal pertanyaan yang Aku harapkan saat itu adalah, “Mau kuliah di jurusan apa?”
11 Agustus 2013
tapi kenyataanya tempat kuliah pun mendukung tempat kerja di masa depan mas. hehe
BalasHapussaya juga dulu berpikiran seperti itu, tapi setelah mengalami, memang tempat kuliah itu cukup menentukan untuk beberapa perusahaan.
itupun kalo nantinya pengen kerja di perusahaan, bukan berwirausaha. hehe
kalo masalah jurusan, memang itu sangat penting juga. banyak temen2 dan termasuk saya juga bisa dibilang "salah masuk jurusan". karena kurangnya informasi.
maaf kalo komennya ngaco. piss
oo ga apa apa kok kalo komennya ngaco.. yg penting hepi
HapusCuma tulisan pribadi. Tidak perlu dibesar-besarkan.
Hapuswkwkwk..
Hapuswoles
Hapus