Loading…

Kesadaran Hak Cipta Tidak Berhubungan dengan Kemampuan untuk Membeli yang Asli



Aku benar-benar berpikir keras mengenai komentar ini, yang sempat muncul setelah Aku menjelaskan mengenai apa itu Hak Kekayaan Intelektual kepada mereka:

“Apakah (memangnya) yang membuat template/tema sudah menghargai karya orang lain??? Seperti halnya mereka yang masih memakai Windows bajakan, Office bajakan, Corel bajakan, musik bajakan dan software berbayar lainnya… kalau semua software di komputer pembuat template/tema itu legal kemudian marah ketika karya buatannya dibajak itu masih wajar wkwkwkwk tapi kalau software di komputer belum legal semua dan marah… itu jadi tanda tanya… ?????????”

Dan… selalu berakhir pada kesimpulan bahwa tidak ada seorangpun di dunia ini yang sempurna. Jika Anda bertanya apakah saat ini Aku memakai perangkat lunak yang asli, Aku bisa menjawabnya bahwa Aku masih memakai yang bajakan:

2013-08-01_185418

Tapi, apakah itu berarti bahwa seseorang yang telah memakai barang bajakan itu tidak boleh marah? Kalau begitu hanya orang-orang yang mampu saja yang boleh marah terhadap ketidakadilan? Jadi hanya orang-orang kaya saja yang boleh marah ketika mendapatkan penindasan? Setiap orang memiliki alasan tersendiri untuk tetap memakai versi bajakan sampai sekarang, misalnya karena terlalu mahal atau tidak tersedia yang asli di dalam negeri. Namun Anda tidak perlu khawatir, karena semua orang pada dasarnya akan tetap setuju bahwa tidak ada hal palsu apapun di dunia ini yang lebih baik dari yang asli.

Kesadaran hak cipta itu sama sekali tidak berhubungan dengan mampu atau tidaknya seseorang untuk membeli yang asli. Ini bukan soal “apakah kamu mampu membeli yang asli atau tidak” tetapi ini soal “ketika kamu memakai yang bajakan, apakah kamu merasa bersalah?”

Jika ketika kamu memakai produk yang bajakan, kamu tetap merasa tidak bersalah meskipun kamu sudah diberitahu mengenai apa itu EULA, itu baru masalah. Kita tidak pernah lelah untuk menerima ejekan-ejekan dari para orang kaya yang menganggap kami sebagai seorang pemakai barang bajakan, tidak menghargai karya orang lain, penjahat, atau ini atau itu dan lain sebagainya dan lain sebagainya. Karena orang-orang yang mengejek kami itu memang telah berada dalam situasi yang benar. Kami adalah sisi yang berlawanan dari mereka. Itulah mengapa mereka mengejek kami, karena mereka tidak berada di sisi kami.

Mengapa mereka mengejek para pemakai perangkat lunak bajakan? Karena mereka punya alasan: mereka memakai perangkat lunak yang asli. Mengapa mereka memakai perangkat lunak yang asli? Karena mereka punya uang untuk membelinya. Mengapa mereka punya uang untuk membelinya? Karena mereka kaya. Mengapa mereka kaya? Karena Tuhan telah menakdirkan mereka untuk menjadi kaya saat itu, sehingga mereka mampu membeli perangkat lunak yang asli.

Itu semua bukanlah merupakan kesadaran hak cipta, itu cuma kemampuan untuk membeli yang asli. Mereka cuma kebetulan saja berada dalam situasi yang benar. Jadi… Aku sama sekali tidak terkesan.

Semua hal yang legal di dunia ini seolah hanya bisa diatasi dengan uang. Sehingga bagiku, menganggap bahwa semua pemakai barang bajakan itu penjahat tidak selamanya bisa diterima. Namun menyarankan mereka untuk memilih jalur yang legal adalah sebuah keharusan.

Kita tahu bahwa betapapun mahalnya Bill Gates, tetap saja ilmu pengetahuan yang beliau berikan itu sangat bermanfaat, karena begitulah cara kerja ilmu pengetahuan dalam tubuh manusia. Betapapun orang-orang mengejek dan membenci gaya Anda yang komersial, tetap saja, pada akhirnya mereka akan tetap membayar Anda. Karena mendapatkan ilmu pengetahuan itu sulit. Karena mendapatkan ilmu pengetahuan itu membutuhkan kerja keras dan menghabiskan usia serta biaya. Karena dengan ilmu pengetahuan, kita bisa menguasai dunia.

Sekarang Aku akan bertanya, apakah Anda akan tetap membeli yang asli jika saat itu Anda tidak punya uang? Ketika kemudian Anda tetap juga tidak mendapatkan uang, apakah Anda akan bersedia untuk menunggu dan terus menabung sampai uang Anda mencukupi, hingga pada akhirnya Anda bisa membeli perangkat lunak yang asli dengan tabungan Anda itu? Aku ragu.

Konsep menghargai hasil karya sebenarnya sangatlah sederhana, dan sama sekali tidak berhubungan dengan nominal uang: Sadarilah bahwa itu adalah milik mereka, hak mereka, hasil dari kemampuan dan kerja keras mereka. Karena ketika Anda berhasil menciptakan situasi seperti itu, maka Anda tidak perlu lagi repot-repot untuk mempelajari apa itu HAKI dan berbagai macam lisensi hasil karya. Anda sudah bisa mengira-gira sendiri mengenai apa saja yang boleh Anda lakukan dan yang tidak boleh Anda lakukan, karena Anda telah berhasil menjadikan diri Anda dalam situasi sebagai seorang pembuat karya tersebut. Itu namanya empati. Seseorang yang tidak bisa merasakan itu pada dasarnya sudah mati.

Anda mungkin sempat terpikir untuk bertanya, mengapa Aku tidak memakai sistem operasi yang gratis saja seperti Linux? Bukankah itu tidak memerlukan biaya? Yah… Aku memiliki pengalaman buruk tersendiri dengan Linux, terutama pada Fedora dan Ubuntu. Setiap kali melihat tampilan antarmuka mereka, rasanya seperti ingin muntah-muntah. Setidaknya Aku harus menemukan cara untuk mendapatkan pengalaman yang baik dengan porsi yang lebih banyak dan lebih pekat dibandingkan dengan pengalaman sebelumnya terhadap kedua jenis sistem operasi tersebut, sehingga pengalaman-pengalaman buruk tersebut akan tertutupi oleh pengalaman-pengalaman baru yang lebih baik agar Aku bisa kembali memakai sistem operasi tersebut. Tapi, terserah. Alasanku menulis jurnal ini bukanlah untuk mencari-cari alasan pembenaran terhadap apa yang telah Aku lakukan. Suatu saat nanti Aku pasti bisa membeli yang asli. Lihat saja nantiii…!!!

Bill Gates asssuuuu!!! Kamu pikir Aku tidak bisa membeli produkmu yang asli?!
Cuih!

17 Agustus 2013

3 Komentar:

  1. Sebenernya saya ngga terlalu mengikuti masalah tentang 'pembajakan' template mas Taufik, tapi sempat lihat langsung ke tkp nya.

    Dan setelah baca komentar seperti diatas itu, saya kira mas Taufik ngga usah terlalu diambil ribet ya. Iya, saya tau pasti geram rasanya jika karya sendiri dibajak dan diakui orang lain, tapi dilihat dari komentar mereka, sepertinya ngga ada kepedulian, dan terlihat cuma malah mencari-cari kesalahan dari orang lain (dalam hal ini mas taufik) yg masih memakai perangkat bajakan. Saya juga masih pake

    Jadi, sing sabar yoo mas, berkarya tetep harus terus berjalan

    BalasHapus
  2. Ya sepakat, sebagai contoh:
    Soal
    Apakah yang dapat menyebabkan Gelar kesarjanaan seseorang dapat dicabut ?
    A. Menyelesaikan KTA (Karya Tulis Akhir) dengan menggunakan teknologi pendukung bajakan/curian ..
    B. Bahwa KTA yang telah diajukan ternyata hasil karya orang lain (plagiat) ...
    C. Karena membayar kuliah dengan uang hasil korupsi ..

    oleh karena itu IDE bukanlah barang/jasa, mungkin bisa dikonsumsi, tapi tidak dapat diproduksi dengan mudah ..
    Kalaulah IDE sama dengan barang, tidak perlulah UU HAKI ada ..

    BalasHapus
  3. Pembajakan dilakukan agar keseimbangan Alam tercipta..

    BalasHapus
Top