Loading…

Gambar-Gambar Lama

Ada scanner baru di rumah. Iseng-iseng, akhirnya kucetak ulang beberapa gambar lama yang kutemukan. Tentu saja hasilnya jelek. Beberapa gambar berasal dari sebuah buku yang tidak tipis, dan Aku merasa sayang untuk merobek gambarnya satu per satu.

Gambar pertama yang kutemukan… Saat itu Aku bertemu dengan seorang mahasiswa jurusan arsitektur dari Universitas Sebelas Maret Surakarta yang ingin mengenalku karena temanku pernah menunjukkan gambar-gambar yang kuberikan kepadanya. Ehhh… ternyata rumahnya tidak begitu jauh. Sepertinya dia mahasiswa yang masih terbilang baru jadinya sedikit polos. Atau, mungkin tipe-tipe orang yang pandai menggambar memang seperti itu semuanya ya?

Namanya Anang (kalau tidak salah ingat) dan biasa dipanggil A'ang. Orangnya tinggi, berkumis tipis, tidak berkacamata dan warna kulitnya kuning. Dia biasa menyingkat namanya menjadi A2NK sebagai inisial:

Belajar Arsitektur

Gambar 1Gambar 2
Ini adalah dua buah gambar yang dia hasilkan dari satu lembar kertas yang dia berikan kepadaku saat itu. Ngomong-ngomong, namaku Taufik, bukan Topix!!!

Dia juga membawa beberapa buku arsitektur ke rumahku. Saat itu Aku sempat meminjam bukunya selama sehari dan ikut-ikutan mencoba menggambar sesuatu berdasarkan beberapa contoh di dalam. Lumayan…

Gambar 3Gambar 4
Gambar Rumah Sakit Jiwa dan sebuah stadion dengan teknik satu dan tiga titik hilang.

Coretan dari Buku Nota

Oh… oh… ini dia. Kumpulan coretanku di sebuah buku kecil. Sampai sekarang kertasnya belum habis, buku ini sudah kubawa ke mana-mana. Bukan buku bagus, cuma buku nota tak bergaris yang bisa dengan mudah dibeli dimana-mana. Tidak ada gambar-gambar yang begitu berarti di sini, semuanya kupikir hanya kubuat untuk menghilangkan stres dan menuangkan ide saja:

Gambar 5
Orang ini kuberi nama Wazowski Kwota. Entah apa artinya hahahaaa…
Gambar 6
Menerima surat.

Hohohohoooo… Tahu apa ini? Ini latihan psikotes yang kulakukan saat di Bekasi. Soalnya temanku bilang saat psikotes ada tes semacam ini:

Gambar 7
Latihan berhitung. (Tulisanku jelek banget ya!)

Masing-masing peserta diberi sebuah lembaran kertas berisi tabel deretan angka acak dimulai dari angka 0 — 9 yang tersusun secara vertikal dan jumlahnya banyaaaak sekali. Disampingnya terdapat sebuah ruang vertikal kosong untuk tempat mengisi jawaban. Cara kerjanya, setiap angka yang terlihat harus dijumlahkan dengan sebuah angka di atasnya kemudian dituliskan nilainya di sebelahnya. Kegiatan berhitung itu diberi jatah waktu yang singkat dan bertahap setiap kolomnya, sementara deretan angkanya begitu panjang. Dan luar biasanya, yang menentukan keberhasilan itu bukan mengenai kebenaran di dalam berhitung, melainkan hanya kestabilannya saja.

Untuk mengecek kestabilan para calon karyawan, seorang penilai/instruktur psikotes akan melihat seberapa banyak angka yang berhasil dijumlahkan dan membandingkannya dengan jumlah angka terjawab yang terlihat di baris berikutnya, dari awal kolom sampai akhir kolom. Mereka tidak menganggap angka-angka yang kita tuliskan di sebelahnya sebagai jawaban, melainkan hanya sebagai bagian dari bar grafik yang dinilai berdasarkan ketinggian/seberapa banyak kita mampu menjumlahkan angka-angka, bukan dari segi kebenarannya. Jika ketinggiannya semakin lama semakin menurun, itu tandanya ketahanannya buruk. Kestabilan itu yang terpenting. Sedikit yang terjawab, asalkan stabil atau naik-turun tidak mengapa.

Dalam lingkup kerja PT, bisa dibilang kecerdasan dan kepintaran kita selama bersekolah di SMK sama sekali tidak ada manfaatnya. Anda tidak perlu menjadi pintar di bidang Otomotif untuk diterima sebagai seorang pegawai di PT yang berhubungan dengan bidang Otomotif. Jadi, jangan khawatir tidak diterima jika Anda merasa tidak pintar dalam bidang itu, karena di sana yang terpenting hanyalah mengenai ketahanan dan ketanggapan. Maklum, sejak dulu Aku tidak begitu tertarik dengan Matematika dan juga tidak cepat tanggap, jadi jelas saja tidak diterima. Sepanjang terjadinya tes, bisa dibilang pengetesan mental, kesehatan dan aura pasti juga menjadi pertimbangan ke dua, meski itu terjadi secara tidak langsung. Walau bagaimanapun juga, perusahaan tidak akan semata-mata menerima seorang pegawai berdasarkan apa yang tertulis di atas kertas putih. Seorang calon pegawai juga harus memperlihatkan dirinya dan akan dinilai berdasarkan entah apa… Aku, lebih suka menyebut itu sebagai “ritual dengan Tuhan”: Seorang penilai duduk dan calon pegawai datang menghampirinya. Kemudian Tuhan memutuskan dan penilai mengatakan apa yang Tuhan bisikkan di telinga mereka.

Ini gambar-gambarku yang lainnya. Kebanyakan gambar anime (maniak kartun!)

Gambar 8
Riene Bow (Apaan tuh??)
Gambar 9
Lagi seneng-senengnya sama film Naruto.

Aku menggambar itu tanpa bantuan pensil. Kukatakan itu kepada orang-orang yang melihatnya dan mereka semua langsung geleng-geleng kepala, cegukan dan pingsan lalu masuk jurang.

Gambar 10
Two-Two.
Gambar 11
1 + 1 = 100

Logika aneh. Tapi ini adalah cara termanjur untuk membuat orang-orang terus memikirkan kita. Kekuatan iklan! Teknik mempengaruhi emosi orang lain melalui sesuatu yang sama sekali tidak terpikirkan, yang bisa menjadi ganjalan tersendiri pada setiap orang ketika kita berhasil membuat mereka penasaran dan menduga-duga bahwa ada rahasia atau arti tersembunyi dibalik penjumlahan angka itu. Padahal sebenarnya sama sekali tidak ada artinya.

Mungkin kamu mau mencoba menjadi orang aneh kalau kamu ingin selalu diingat oleh orang lain. Tapi lebih baik jangan. Maksudku, janganlah menjadi seseorang dengan status “aneh” karena ketidakselarasannya dengan keadaan/kenormalan sekitar. Jadilah seseorang yang aneh karena prestasi luar biasanya yang bisa memberikan manfaat bagi orang banyak:

Pola Ekspresi SosialTingkat Ke-keren-an
“Lihat! Ada orang bisa makan beling lewat pantat!”Tidak keren
“Lihat! Ada orang bisa menggambar pakai pantat!”Lumayan
“Lihat! Ada orang bisa mendeteksi kepribadian melalui bentuk pantat!”Luar biasa!
Gambar 12
Bulu hidung.
Gambar 13
Gambar titik hilang.

Memang tidak bakat jadi seorang arsitek. Setelah lepas dari buku arsitektur yang kupinjam, ide-ide gambar itupun menghilang semua. Bangunan yang tergambar menjadi tidak logis. Terlalu kartun. Tidak bisa membedakan yang mana yang seharusnya digaris dan yang mana yang seharusnya hanya diarsir.

Merasa mengenali gambaran tembok-tembok di sisi rumah dengan pola-pola lubang ventilasi seperti itu sebelumnya? Jika ya, berarti Anda masih suka nonton film Doraemon.

Gambar 15
Jangan nakal.

Peta Buta dan Sebagainya

Nah, ini. Ini adalah gambar peta yang akan mengarahkanku menuju kantor pos terdekat dari tempat kos kami di Bekasi. Saat itu Aku gagal mendaftar di KAYABA dengan sangat layak, jadi daripada langsung pulang Aku mencoba untuk mendaftarkan diri lagi ke tempat lain. Kawasan MM2100 adalah salah satu tempat dimana pabrik-pabrik marajelela:

Gambar 16
Peta buta menuju kantor pos di kawasan MM2100.

Peta dibaca dari sebelah kiri. Diawali dari gambar orang kerempeng yang terperangkap di dalam lingkaran. Di situ letak rumah kos tempatku menginap. Pertama-tama, Aku harus naik angkot bernomor 32. Entah apa maksudnya. Yang jelas warnanya cokelat. Lurus terus, menyeberangi jembatan, sampai ke pertigaan Warung Bongkok. Berhenti di situ. Kemudian naik lagi ke mikrolet Elf yang warnanya biru tua, jalan terus sampai pertigaan lampu merah Cibitung. Kantor pos ada di sekitar situ. Lebih tepatnya di seberang jalan (Saat Aku turun dari angkot dan tidak mengubah posisi badan, itu artinya jalan raya ada di sebelah kanan dan kantor pos ada di seberang jalan itu). Kantornya tidak besar, berkarat dan tertutup pohon dari kejauhan. Berpagar, dan halamannya dijadikan sebagai ruang parkir sepeda motor seadanya (tempat parkir ada di sebelah dalam pagar, bukan di luarnya. Tidak ada ruang). Di tembok-temboknya tertempel berbagai selebaran lowongan kerja.

Setelah urusanku dengan Bapak Pos dan Ibu Pos selesai, segera pulang dengan angkot nomor 39, angkot itu akan langsung mengantarkanku menuju tempat kos.

Akhirnya semuanya gagal. Semua lamaran itu gagal. Ya jelas saja lha wong fotokopi-fotokopi Ijazah dan kelengkapan yang kulampirkan tidak ada yang dilegalisir. Aku mencoba untuk yakin saja karena beberapa orang di situ ada yang berhasil mendapatkan panggilan meskipun dia mendaftar dengan surat-surat yang tidak dilegalisir. Lagipula, memangnya Aku mampu terbang ke sekolah dan melegalisir surat-surat itu, kemudian kembali ke Bekasi secepat kilat???

Gambar 17
Ehm…

Ini gambar apa ya… hehehe. Terlintas begitu saja. Aku tidak tahu bagaimana awalnya dan hanya menggambar apa yang terlihat melalui mata imajinasiku.

Gambar 18
Duduk di jendela.
Gambar 20
Kembaran.
Gambar 21
Menghabiskan waktu istirahat di kelas dengan berpura-pura tidur.
Gambar 22
Ciluk ba.

Awalnya Aku mencoba untuk menggambar seorang pria dan seorang wanita yang sedang berada di tepi jembatan. Semacam jembatan atau sisi gedung yang memiliki pagar kayu. Seorang pria yang mencoba untuk menghibur seorang gadis cuek di sebelahnya dengan cara main permainan ciluk ba. Tapi setelah jadi kok gambarnya malah kelihatan seperti seorang pria yang diputuskan oleh pacar di sampingnya ya? Hehehe…

Karena Aku menggambarnya dengan pena secara langsung, tidak jarang posisi gambarnya menjadi tidak tepat di tengah. Solusi mantap yang biasa kulakukan untuk mengatasi ini adalah dengan cara membuat sebuah garis dimana seharusnya kertas tersebut terpotong, kemudian kuisi ruangan itu dengan apa saja. Misalnya gambar sekumpulan orang berdesakan dengan tipe animasi yang sama sekali tidak nyambung dengan gambar di sebelahnya, yang seolah tampak mengintip dari balik ruangan.

Atau… Aku lebih suka menyebutnya sebagai “mengintip dari dunia yang lain”.

Gambar 23
Kanibal. Ini cuma imbas dari gambar sebelumnya.
Gambar 24
Jangan menyerah!
Gambar 25
Gambar ini Aku beri judul FESYEN (Plesetan dari kata “Fashion”).
Gambar 27
Tidur pulas.
Gambar 29
Teknik menggambar wajah dari samping.
Gambar 30
Pohon keriting… menggambarkan pikiran yang keriting.
Gambar 33Gambar 35
Naruto.

Lagi-lagi Naruto. Ini bukan berarti bahwa Aku fanatik terhadap Naruto. Hanya saja, menurutku Naruto adalah salah satu kartun Jepang yang paling gampang digambar.

Gambar 38
Kartunku.

Gambar paling sederhana untuk menyatakan Taufik Nurrohman. Gambar yang mulutnya terbuka tidak termasuk. Itu karena saat itu ada tinta yang tertempel di tanganku dan membuat salah satu gambarnya rusak, jadi kututupi coretannya dengan membuatnya menjadi gambar tenggorokan berwarna hitam.

Gambar 40
Sebelah kiri: Minami Itsuki. Sebelah kanan: Gambar ngawur.
Gambar 42
Monyet, gajah dan kucing kerempeng. Seorang ayah yang sedang menemani anaknya belajar. Dia memiliki seorang istri dengan usia yang terlalu muda menurutku.
Gambar 44
Pertunjukan musik.
Gambar 45
Koneksi. Seluruh umat manusia baik yang tua, yang muda, yang beriman, yang tidak beriman, yang superhero, yang bisnismen, yang gila dan yang aneh-aneh semuanya terkoneksi menjadi satu.
Gambar 46Gambar 47
Naruto.

NARUTO LAGI???!!!! Gambar ini dibuat dibalik sebuah kertas fotokopi pelajaran agama waktu masih SMK. Judulnya Tanda-Tanda Hari Kiamat. Jangan ditiru. Kertas pelajaran tidak boleh dicoret-coret dan seharusnya dibaca. Aku mencoret-coret karena Aku tidak suka dengan kertas kosong. Tanganku alergi dengan ketas kosong dan akan merasakan gatal-gatal setiap kali melihat kertas kosong. Kertas dengan sisi yang kosong, Aku selalu ingin mengisinya.

Seseorang bernama Angga sempat meminjamnya dan mencoretnya kembali dengan menuliskan namanya di atas gambarku. Orangnya tinggi, agak berisi, termasuk kategori anak nakal di kelas, namun tidak menunjukkan tanda-tanda kejahatan apapun.

*****

Kadang-kadang Aku masih suka merasa kehilangan sesuatu yang kupikir seharusnya menjadi masa depanku. Tapi mau bagaimana lagi? Di dunia nyata, modal bakat saja tidaklah cukup untuk mewujudkan semua rencana masa depan itu. “Koneksi” kupikir merupakan faktor yang sangat penting. Kita bisa saja memiliki bakat menyanyi, bakat menjadi seorang desainer pakaian, ilustrasi, atau apapun itu. Tapi jika kita tidak memiliki koneksi apapun yang mampu mengarahkan kita menuju apa yang menjadi kegemaran kita, semua itu tetap tidak akan bisa dengan mudah dan bahkan bisa dibilang hampir tidak mungkin terwujud.

Sebagai contoh, untuk berhasil menjadi seorang penyanyi, setidaknya kita membutuhkan minimal teman-teman yang memiliki kegemaran yang sama, sehingga kita bisa bertukar pikiran dan merencanakan rencana masa depan yang lebih baik bersama-sama. Hidup di lingkungan yang dipenuhi dengan orang-orang yang berprofesi sebagai penyanyi, memiliki kenalan yang tahu mengenai jalur-jalur yang bisa dilakukan untuk menjadi seorang penyanyi atau sekedar memiliki seorang kenalan yang kebetulan memiliki kenalan yang dekat dan tahu akan seluk-beluk dunia seni bernyanyi. Semua itu, koneksi-koneksi, kenalan, para sahabat dekat yang memiliki bakat sama dan yang sama-sama serius dengan bidang yang ingin kalian raih bersama, itu semua adalah sesuatu yang seharusnya kita miliki sejak awal.

Aku tidak mengerti mengapa Tuhan memberiku begitu banyak kegemaran yang tidak biasa. Seandainya suatu saat nanti Aku diberi kesempatan untuk tahu, maka saat itu Aku yakin, Aku akan bisa meraih sesuatu yang orang-orang sebut sebagai kehidupan yang damai dan tentram. Pasti ada sebabnya. Dan Aku masih tetap mencari tahu.

Sudah cukup lama Aku tidak memiliki kegemaran menggambar lagi. Rasanya seperti reinkarnasi saja. Setidaknya, sekarang Aku sudah memiliki kegemaran baru. Kegemaran kecelakaan baru. Namanya: “CODING”.

Bakat menggambarku masih belum hilang. Sudah sekitar dua tahunan, Aku berhenti menggunakan tanganku ini untuk menggambar sesuatu. sebenarnya Aku ingin sekali mencoba untuk memulainya lagi. Tapi kupikir, sekarang bukan waktu yang tepat.

4 Komentar:

Top