Kiamat 2010
Beberapa kali Aku bertanya kepada sahabat-sahabatku yang rata-rata usianya lebih tua satu tahun dariku, mengenai apa saja yang telah mereka lakukan ketika mereka semua mengikuti tes masuk perusahaan industri. Sebagian besar dari mereka akan memberikan jawaban yang tidak jauh berbeda. Katanya, kalau mau mencoba menjadi seorang pegawai industri, yang harus Aku lakukan adalah begini begitu begini begitu wakwekwakwek walah… tai kucing!
Begitu banyak persyaratan dan tes-tes yang harus dipenuhi. Tetapi ada satu informasi persyaratan yang sungguh, benar-benar membuatku terlonjak-lonjak bergejolak wak-wak! Katanya, yang namanya pegawai industri itu harus mampu bertahan berdiri selama delapan jam. Bujubuset! Boro-boro berdiri selama delapan jam, berdiri sepuluh jam pun Aku tak mampu. (Ya iyalah!).
Kadang Aku masih heran, bagaimana bisa sahabat-sahabatku, tuyul-tuyul sntoloyo, mampu bertahan berdiri sebegitu lamanya sampai mereka semua menjadi mirip robot? Sebuah hal sederhana yang tidak pernah bisa Aku lakukan tetapi bisa mereka lakukan. Ya… karena Aku memang sedikit berbeda dari mereka. Aku sama sekali bukan manusia sekelas tuyul sontoloyo ataupun robot. Aku adalah Aku, itulah faktanya.
Sudah hampir setahun ini, setelah lulus dari sekolah, Aku masih belum juga bisa menemukan sebuah pekerjaan yang cocok. Padahal sebentar lagi usiaku sudah mencapai delapan belas tahun. Tepatnya pada tanggal 21 April 2010, di Hari Kartini. Sejauh yang Aku tahu, umur delapan belas tahun itu kan, umur minimal dari seorang lelaki untuk bisa ikut bekerja?
Beberapa sahabatku sering kali memberikan saran agar Aku mengesampingkan pekerjaan dulu dan beralih ke kuliah. Tetapi keadaan berkata lain. Keadaan telah membuatku sedikit berubah dan mulai memaksaku untuk menciptakan sebuah pemahaman baru, untuk menjadikan kuliah sebagai prioritas ke dua setelah bekerja. Bekerja dulu, baru kuliah.
Dan secara pribadi, kupikir untuk menjalani kuliah di usiaku yang masih seperi sekarang ini kok, rasanya kurang cihuy begitu. Terlalu banyak uang, uang dan uang. Lagipula cita-citaku sendiri juga bisa dibilang masih terlalu tinggi. Aku masih membutuhkan banyak sekali modal untuk mewujudkan cita-citaku itu.
Bekerja di perusahaan industri? Entahlah, jika itu memang sudah takdirku, mau bagaimana lagi Aku harus mengusahakannya sebaik mungkin agar semua peristiwa asing yang terjadi menjadi terasa lebih menyenangkan. Tapi bukan berarti perusahaan industri atau perusahaan-perusahaan lainnya yang mungkin tidak Aku sukai akan menjadi jalan hidupku satu-satunya. Aku hanya bersedia menduduki sebuah wilayah yang tidak Aku sukai, sekedar untuk mengambil sejumlah modal dan pengalaman, yang mungkin suatu saat nanti bisa Aku gunakan kembali untuk mulai berjalan lagi, sedikit demi sedikit, menuju cita-cita dan harapan terpendamku yang sesungguhnya. Aku tidak akan pernah menyerah! Wekekekeke…
Mungkin beberapa orang berpkir kalau Aku ini terlalu terobsesi dengan cita-citaku. Dan jujur saja, Aku sendiri juga selalu merasa begitu. Tapi apakah itu salah? Lagipula, Aku sama sekali tidak pernah menciptakan harapan-harapan yang kelewat tinggi. Ya… setinggi-tingginya, setinggi atap rumahnya pak Presiden lah!
Dan lagi, Aku sama sekali tidak pernah mengungkapkan apapun yang Aku harapkan, bahkan kepada orang-orang terdekatku. Aku pikir itu lebih baik. Lebih baik diam tanpa kata dan memperbanyak mondar-mandir, sambil sesekali berkata dalam hati, “Lihat saja nanti. Lihat saja nanti…”
Yap! Aku memang sudah gila mengenai cita-citaku ini. Tetapi Aku yakin, entah itu besok, lusa, atau kapanpun itu, bayang-bayang masa kejayaan itu pasti akan segera datang! Di sini, di dalam hatiku.
Aku hanya berharap, untuk beberapa bulan ke depan Aku tidak akan menjadi sampah lagi. Aku ingin menjadi Tong Sampah! Jika sampai di tahun 2010 ini Aku masih belum juga bisa mendapatkan pekerjaan, kiamatlah sudah.
26 Maret 2010
KIAMATTTTTT?????
BalasHapuswaduh saya gak kepikiran untuk mikirin kiamat, kawin ja blum wkwwkk
www.moenas.blogspot.com
wah kau lebih muda dari sayaaa!!! sama2 lulus di umur 17..
BalasHapuslulus di umur segitu kalo ga kuliah , pengen kerja tapi belum cocok.. masih di bawah umur (menurut saya, padahal ada pekerjaan yang menerima yang baru lulus SMA )
Wealaaaaahhhh.... Komentarnya bang Ayas (moenas) gak nyambung!
BalasHapusAku dulu sama seperti sob, pengen kerja dulu ngumpulin diut buat biaya kuliah.. namun ternyata setelah merasakan enaknya kerja dan menikmati gajinya, wah.. jadi males deh kuliah. Alhasil, setelah dilamar orang langsung dinikahkan.. Kini cukup puas sebagai ibu beranak 2 sekaligus wanita karir yg selalu menyempatkan waktunya untuk bermain2 di dunia maya sekaligus blogging dan blog walking..
BalasHapuskedua-duanya penting juga sob..cari kerja dulu buat kummpulin $ tuk bea kulliah...!
BalasHapusRaih mimpi sobb pasti berhasil
Allah tidak pernah menciptakan sampah,jadi jangan pernah berpikir kalau kita adalah sampah. Tetap semangat untuk berusaha, berdoa dan berbaik sangka bahwa nanti pada saatnya Allah akan mewujudkan juga mimpi kita. Ok..?
BalasHapussalam sahabat
BalasHapusga bisa gasih koment he..he..makasih dah mampir n saya dah follow thnxs n good luck ya